Cinta Beda Agama, Meskikah Berlanjut?
Merasakan cinta apalagi jika cinta kita berbalas, pastilah sesuatu yang sangat menyenangkan. Hati senantiasa gembira dan berbunga-bunga. Pokoke bahagia! Tapi bagaimana jika cinta kita jatuh pada orang yang berbeda keyakinan?
Sobat Datangya.com, pasti ada di antara kamu yang pernah atau yang sedang mengalami kondisi ini. Awalnya tentu happy, namun lama kelamaan keadaan ini kemungkinan akan memberikan kegalauan di hati kamu. Selanjutnya muncul pertanyaaan akan dibawa dibawa kemana hubungan ini?
Sobat Datangya.com, tentu sakit rasanya ketika kita tertarik dengan seseorang namun terhalang oleh tembok perbedaan keyakinan. Masalah akan muncul pada saat ingin melanjutkan ke tahapan yang lebih serius (pernikahan). Pertimbangan yang harus diambil meliputi banyak hal, tidak hanya kedua individu yang terlibat masalah percintaan tersebut, melainkan kedua keluarga besar juga. Restu orangtua, antisipasi masa depan, bagaimana kehidupan keluarga kalian nantinya, nilai-nilai apa yang dianut, dan lain sebagainya akan menjadi poin pertimbangan bagi kelanjutan hubungan kalian kelak. Pada saat inilah, agama akan menjadi poin yang menyeruak ke permukaan dan menjadi sangat krusial.
Motivator Indonesia, Mario Teguh mengungkapkan, cinta itu tidak bisa dilogikakan karena logika cinta itu adalah sesuatu yang aneh. Logika cinta bisa dikalahkan oleh seseorang yang memiliki logika yang sangat kuat sebelum jatuh cinta. Namun jika seseorang telah jatuh cinta maka logika sulit untuk diterima. Pernikahan, kata Mario, merupakan hubungan yang sangat kompleks dan penuh hal yang tak bisa dilogikan. Dalam pernikahan pasti akan muncul pertengkaran-pertengkaran. Pada hubungan pernikahan yang satu akidah masih sering terjadi perbedaan, apalagi jika hubungan tersebut disertai oleh perbedaan keyakinan.
Hubungan beda agama adalah sesuatu yang sangat sensitif. Oleh karena itu, kata Mario, jangan pernah mengundang terjadinya masalah-masalah yang lain yang membuat hubungan dalam perkawinan akan semakin parah dan merusak kebahagiaan, apalagi jika perbedaan agama terlanjur menyusup dalam pertengkaran. Ini merupakan sesuatu yang sangat berbahaya.
“Mungkin saat mereka masih berdua perbedaan agama tidak menjadi masalah. Namun setelah punya anak-anak, masalah sesungguhnya akan muncul. Tidak hanya soal keyakinan anak-anak, namun juga soal perbedaan pandangan lain, misalnya saat merayakan hari besar keagamaan,” kata Mario Teguh yang dikutip Redaksi Datangya.com dari salah satu situs webside.
Sobat datangya.com sebelum mengambil keputusan untuk menjadi hubungan beda keyakinan, maka ada baiknya pertimbangkan banyak hal dan kemungkinan. Untuk dirimu sendiri misalnya, kamu coba bayangkan soal masa depanmu, keluarga dan anak-anakmu. Apakah kamu meletakkan agama sebagai sesuatu yang wajib bagimu, sehingga tidak bisa dikompensasikan dengan keberadaan suami yang kamu cintai atau justeru malah sebaliknya.
Lalu bagaimana dengan orangtuamu? Apakah mereka akan merestuimu? Mengizinkanmu menikah dengan orang yang berbeda keyakinan denganmu? Tidakkah ini sama artinya kamu melukai hati mereka. Percaya atau tidak, sedikit banyaknya perbedaan keyakinan antara kamu dan pasanganmu pasti akan melukai perasaan orang tuamu. Bagaimanapun orang tua selalu menginginkan jika anak-anaknya juga ikut menyakini kepercayaan yang mereka anut. Meski tak sedikit di antara para orang tua yang harus pasrah dan mengalah demi kata “menyayangi kita”.
Memang bisa saja kamu menabrak tembok yang menjadi penghalang hubunganmu dengan si dia. Tapi ke depannya pastilah lebih sulit. Mungkin kamu bisa menghancurkan beberapa tembok di awal, tapi tembok yang berada di ujung, yang paling menentukan, nggak pernah bisa kita hancurkan. Tembok menuju ke pernikahan. Dalam pernikahan, agama apapun melarang pernikahan beda agama. Dan bisa dibayangkan bagaimana rasa sakitnya ketika sudah menyambung hati tapi tetap tidak bisa menikah.
Sobat Datangya.com, pelajarilah agama masing-masing sebelum kamu terlanjur memutuskan untuk melanjutkan hubungan dengan keyakinan yang berbeda dengan pasanganmu. Siapkan logika dan pikirkan resiko jangka panjangnya ya.
Ingat lo !!! Jangan pernah menjual keyakinanmu hanya karena cinta kepada manusia. Jangan sampai kamu menyesal nantinya. Mungkin pilihan mengakhiri hubungan dengannya adalah keputusan yang paling logis, meski akan jadi pilihan yang sangat menyakitkan. Begitupun pilihan ada di tanganmu dan putuskanlah berlandaskan pikiran dan hatimu, masa kini dan masa depanmu.
Semoga bisa diberi jalan yang terbaik dari Tuhan!!!
Leave A Comment